Penulis : Lilik.S – Editor : Irfan
Balikpapan, infosatu.co – Sebanyak dua puluh lima orang Relawan Demokrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan mendapat pembekalan. Kegiatan tersebut digelar di Aula KPU Balikpapan, Sabtu (12/9/2020).

Relawan Demokrasi sebagai panjang tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebelum terjun ke lapangan mareka diberi bekal sehingga nanti saat di lapangan tidak mendapat kendala dalam menyampaikan tugas dan tanggung jawab sebagai relawan.
“Yang pertama tentang pemahaman umum demokrasi, pemilu, dan pilkada. Setidaknya mereka tahu duluan,” ujar Noor Thoha.
Mereka harus mengetahui tentang kapan diadakan pilkada Balikpapan agar bisa meyakinkan pemilih untuk datang ke TPS tanpa harus ada iming iming. Pemilih kita ini termasuk pemilih pragmatis.
“Relawan inilah yang akan memberikan pemahaman kepada pemilih sesuai dengan segmennya,” kata Noor Thoha.
Ia katakan KPU hanya menyampaikan kepada masyarakat tentang tahapan pilkada Kota Balikpapan, kalau mereka bisa mensosialisasikan lebih dari tahapan. Maksudnya mereka memberi pemahaman bagi pemilih agar pemilih datang ke TPS dengan penuh kesadaran. Maka diperlukan pendekatan di komunitasnya.
“Relawan ini ada dua puluh lima orang terdiri dari 5 segmen dan setiap segmen ada 5 orang. Mulai dari pemula, warganet, agama, perempuan, segmen difabel, dan disabilitas,” ucapnya.

KPU tidak bisa menjangkau di sini tugas relawan untuk dapat melakukan misi sebagai relawan demokrasi dan mereka tidak dapat gaji dan honor hanya dapat uang transport kalau ada kegiatan.
“Setidaknya selama sebulan membuat sepuluh kegiatan. Setiap kegiatan harus dilaporkan karena mereka mendapat uang transport,” tutur Noor Thoha.
Diakui oleh Noor Toha bahwa pekerjaan ini cukup sulit. Mereka harus buat kegiatan fotonya, narasi dan tujuannya.
Di tengah pandemi ini dia punya fungsi ganda. Pertama sebagai sosialisator KPU yang kedua menjadi model tentang penggunaan APD, karena setiap sosialisasi menggunakan masker sarung tangan.
“Jadi nanti dia menjadi model untuk masyarakat bahwa kerjanya KPU seperti itu. Itulah cara meyakinkan masyarakat dengan pakaian lengkap APD (masker, sarung tangan),” tutup Noor Thoha.
