Bontang, infosatu.co – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyetujui pandangan Fraksi Gerindra dan Berkarya untuk memperhatikan pengajar serta pelajar di sekolah swasta se-Kota Taman, namun tidak pada APBD perubahan tahun anggaran 2020.
Dikatakan Neni, bahwa diperubahan ini tidak mungkin dianggarkan karena baru saja diusulkan untuk pengajar. Hanya sudah dibahas pada pendapat akhir fraksi bersangkutan, nantinya akan diperjuangkan pada APBD tahun anggaran 2021.
“Di murni nanti tidak hanya mengusulkan guru swasta saja tapi juga penggiat agama. Penggiat agama di Kota Bontang saat ini sebanyak 1.900 orang sedangkan pengajar sekitar 1.925 guru. Insyaallah nantinya ini menjadi salah satu pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya di Auditorium 3D, Jumat (4/9/2020).
Dalam wawancara bersama infosatu.co seusai Rapat Paripurna ke 3 Masa Sidang I Tahun 2020, Neni menyatakan bahwa honor yang dinaikkan pada APBD perubahan yakni termasuk pasukan kuning di Kota Taman.
“Kita sudah naikkan tahun ini, apalagi total keseluruhan pasukan kuning itu lebih dari 1.900 orang di Kota Bontang. Intinya ini memang untuk pemulihan ekonomi dan naiknya sesuai UMK Kota Bontang,” katanya.
Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Bontang dari Fraksi Gerindra yakni Agus Haris menanggapi pernyataan Neni terkait kepeduliannya pada dunia pendidikan.
“Memang tahapannya seperti itu. Apalagi saat ini anggaran perubahan itu masih terbatas karena Covid-19. Saya kira itu tidak apa-apa, 2021 kita masukan pada anggaran APBD murni,” jelas Politikus Gerindra ini.(editor-Irfan)