Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Dari 8.327 pelajar tingkat SMP di Bontang, hanya 7.975 pelajar yang aktif mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jaringan (daring). Sementara itu 245 pelajar melakukan pembelajaran luar jaringan (luring).
Hal tersebut disampaikan Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparudin saat dikonfirmasi infosatu.co, Jumat (24/7/2020).
Melihat banyaknya persentase pelajar yang tidak mampu melakukan pembelajaran lewat daring, Saparudin mengungkapkan bahwa PJJ lewat Televisi (TV) lokal harus disegerakan.
“Ini merupakan alasan mengapa langkah tersebut kami buat yakni PJJ lewat TV lokal, sebab kami melihat persentase antara murid yang mampu belajar secara daring dan luring,” ungkap Saparudin.
Dikatakan Sapar, dunia pendidikan tidak boleh diskriminasi hanya melayani sebelah pihak saja dan tidak mau mencari solusi untuk yang lainnya.
“Apakah hanya daring saja yang kita layani, dunia pendidikan tidak boleh diskriminasi. Jika mereka tidak punya media untuk melakukan pembelajaran daring, lalu tidak kami layani kan luar biasa sekali diskriminasinya,” katanya.
Ia menegaskan, jangan sampai hanya orang mampu saja yang bisa melakukan pembelajaran namun semua pelajar harus bisa.
“Kan menggunakan daring berarti orang mampu, jangan sampai kita seperti itu tidak mau mencari solusi untuk dunia pendidikan. Saya lebih baik dikritik tapi mau berbuat, dari pada saya dikritik tapi tidak berbuat,” tegasnya.