infosatu.co
PEMKOT SAMARINDA

Pemkot dan Warga SKM Sepakat Hentikan Demo

Penulis : Achmad – Editor : Irfan

Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dan warga bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), sepakat hentikan demo setelah hasil pertemuan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kota Samarinda,Kamis (9/7/2020) di Gedung DPRD Samarinda Lantai II Jalan Basuki Rahmat .

Kedua belah pihak melakukan pertemuan dalam upaya mencari solusi terkait pembongkaran di bantaran SKM Pasar Segiri Samarinda. Pertemuan tersebut dihadiri kedua perwakilan Pemkot Samarinda dan warga SKM di gedung DPRD Kota Samarinda.

Sekot Samarinda, Sugeng Chairudin menjelaskan bahwa Pemkot Samarinda tidak bisa memenuhi harapan warga mengenai relokasi. Masalahnya ada aturan yang mengikat sehingga keinginan warga tidak bisa dipenuhi.

“Kami tidak bisa memenuhi keinginan warga SKM, karena harus mengubah peraturan, sementara peraturan dari pusat,” kata Sugeng.

Ia mengatakan meskipun ada peraturan pemerintah (PP) yang mengatur mengenai opsi relokasi tersebut, hal itu tidak bisa dijalankan, karena adanya regulasi yang melarang pemerintah tidak dapat menyerahkan hibah kepada perorangan.

“Karena ada regulasi, jadi dana yang digelontorkan itu menjadi stimulan untuk masyarakat membangun rumah,” sambungnya.

Meskipun akhirnya timbul pro dan kontra terhadap situasi tersebut, ia katakan Pemkot akan terus menjalankan pembongkaran sesuai arahan Walikota Samarinda, sambil melakukan upaya persuasif terhadap warga SKM.

“Besok sudah jalan dan tidak ada demo,” ungkapnya.

Lebih lanjut kata Sugeng, proses pembongkaran akan terus berjalan, sambil menunggu konfirmasi dari warga.

Sementara itu, Andi Samsul Bahri, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Pasar Segiri (FKMPS), didampingi pengacaranya mengatakan bahwa yang dibongkar adalah yang sudah dibayar

Ia katakan sebetulnya warga yang di bantaran SKM ingin direlokasi, karena khawatir akan timbul dampak sosial dan berpengaruh secara psikologis terhadap mental warga yang mayoritas adalah anak-anak kaum perempuan.

“Dampaknya itu sangat luas. Pertama bisa stress, kemarin Pak RT sampe linglung,” ucapnya.

Related posts

Samarinda Cultural Fest 2025, Armin Ajak Budaya Jadi Ekosistem Kreatif

Adi Rizki Ramadhan

SKF 2025 Hidupkan Kembali Tradisi Lokal, Sajikan Budaya, Kuliner dan Permainan Rakyat

Adi Rizki Ramadhan

Andi Harun: Koperasi Merah Putih, Tonggak Penguatan Ekonomi Kerakyatan Samarinda

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page