Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Pengamat politik muda Bontang Saiful Akbar berpendapat bahwa pecah kongsi walikota dan wakil walikota merupakan hal biasa.
“Hal lumrah ketika walikota dan wakil walikota pecah kongsi dalam periode pertama kepemimpinan, tapi yang lazim terjadi karena wakil walikota maju menjadi walikota,” katanya kepada infosatu.co, Senin (6/7/2020).
Ketika pemerintahan Neni-Basri memasuki awal tahun keempat, ramai tersiar bahwa Basri akan maju menjadi Walikota.
Dimata banyak pengamat pecah kongsi lazim terjadi, karena secara psikologis orang yang berada pada posisi di bawah pasti ingin ke atas.
“Yang ditunggu saat itu, siapa calon wakil yang akan mendampingi Basri. Namun ternyata, hal yang cukup mengagetkan ketika Basri Rase mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai calon wakil walikota kembali,” jelasnya.
Lebih jauhnya, hal mengagetkan berikutnya karena dia maju bersama dengan Adi Darma yang menjadi rivalnya ketika mendeklarasikan diri bersama Neni Moerniaeni dengan singkatan NEBAS.
Dikatakan Saiful, kekalahan Adi Darma pada pilkada 2015 banyak, salah satunya karena strategi politik yang ada Basri di dalamnya.
“Sudah bisa dipastikan bahwa dalam pilkada ini tentu tim Basri Rase akan mengalami ambivalensi untuk melemparkan isu politik,” bebernya.
Dikatakan Saiful, teriakan mereka pada pemilu yang lalu dengan mengungkapkan kegagalan Adi Darma, kini harus berbalik meramu kegagalan itu menjadi keberhasilan.
Menurutnya, hal tersebut tidak mudah dilakukan karena kampanye tim NEBAS pada pilkada lalu masih melekat di hati dan terekam di pikiran masyarakat Bontang.
Tentu saja perjalanan waktu enam bulan ke depan hingga Desember 2020 akan menentukan arah pilihan masyarakat, walaupun pilihan itu sudah bisa diduga karena warga Bontang merupakan masyarakat yang cerdas.
Dalam penentuan pilihan masyarakat Bontang, pastinya didasarkan pada keberhasilan pembangunan juga kesejahteraan yang mereka rasakan. Bahkan kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa hal tersebut terjadi pada pemerintahan Neni.
“Terbukti ketika calon yang lain telah sibuk memasang baliho berpasangan, Neni tetap sendiri dengan semboyan “fokus kerja”. Itulah yang mendapatkan apresiasi dari masyarakat terlebih ketika menghadapi masa sulit seperti adanya pandemi Covid-19 ini,” tegas Saiful.