Penulis: Dina – Editor: Irfan
Samarinda, Infosatu.co – Rutinitas Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim setiap Jumat melakukan aktivitas sehat bersama dengan pegawai menggunakan sepeda. Dalam kesempatan itu para rombongan goweser dipimpin langsung oleh Kepala Dinsos Kaltim Agus Hari Kesuma mengunjungi beberapa UPTD sosial yang ada di Kota Samarinda salah satunya UPTD Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Nirwana Puri di Jalan Mayjend Sutoyo (eks Jalan Remaja), Jumat (12/6/2020).

Menurut, Sekretaris Dinsos Kaltim M Yusuf mengatakan memang kegiatan ini dilakukan selain untuk berolahraga juga sekalian mengunjungi UPTD yang ada.
“Saat ini kami berkunjung ke PTSW Nirwana Puri, salah satu panti jompo yang kami miliki. Pada Lebaran lalu, di tempat ini mengalami banjir cukup parah, sehingga kami dari Dinsos berencana untuk tahun depan akan melakukan rehabilitasi menggunakan anggaran Pemprov Kaltim setidaknya tidak kebanjiran lagi,” bebernya saat ditemui infosatu.co.
Yusuf pun menambahkan Dinsos Kaltim sendiri memiliki lima UPTD yaitu panti jompo, panti anak harapan, panti perlindungan anak, panti sosial bina remaja dan panti sosial karya wanita. Semuanya dikunjungi secara bergantian,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD PSTW Nirwana Puri Hamidah mengutarakan sangat bersyukur dengan adanya program Dinsos Kaltim yang setiap Jumat bergantian menyambangi panti-panti yang ada di Kota Samarinda. Tentunya hal ini bisa memberikan rasa semangat kepada para pegawai maupun tamu di panti ini.
“Untuk kapasitas daya tampung sendiri di panti jompo ini sebanyak 110 orang, namun yang ada sekarang sekitar 102 orang,” jelas Hamidah.

Ia pun menyatakan rata-rata usia di panti jompo ini 70 tahun ke atas, meski dalam kondisi pandemi, pihak UPTD tetap menjalankan kegiatan seperti biasanya dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
“Memberikan nutrisi serta makanan yang mengandung vitamin C itu jelas. Di panti sendiri ada lima wisma yang terbagi dalam tujuh orang dan 1 orang pengasuh untuk memberikan pelayanan, karena ada penghuni lansia yang sudah tua yang tidak bisa melakukan urusan dirinya sendiri atau yang biasa kami sebut (total care) baik BAB, mandi, dan lainnya,” sambungnya.
Lebih lanjut, Hamidah menegaskan total care memang membutuhkan mental dan perhatian khusus karena harus sabar dan ikhlas dalam melayani.
“Disini juga memang untuk mengisi waktu luang dengan mengasah keterampilan, namun lebih terfokus pada pendalaman spritualnya. Walaupun kadang sudah diajari hari ini besok sudah lupa, tapi tetap diajari terus menerus. Itulah mengapa diperlukan kesabaran dan keikhlasan yang besar,” tutupnya.