Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Komisi II menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Bontang, Senin (9/3/2020), terkait rencana pemindahan pembangunan Progress Investasi Grass Root Refinery (GRR) Kilang yang awalnya di Bontang. Kalau ini terjadi pergeseran ke Sumatera, maka Bontang akan gigit jari.
Ditemui usai RDP bersama tim pembangunan kilang, Ketua Komisi II H Rustam mengatakan bahwa kawasan Bontang Lestari, memang dikhususkan menjadi kawasan industri.
“Tugas kami di DPRD sudah cukup, yaitu mengesahkan raperda terkait regulasi yang mengatur Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). RTRW tersebut sudah menyatakan bahwa wilayah Bontang Lestari memang khusus menjadi kawasan industri, dan sekarang sedang mengcover pembangunan kilang,” urainya.
Rustam menambahkan, DPRD telah menggenjot pihak-pihak terkait agar dapat berkoordinasi dengan baik, agar rencana pemindahan GRR tidak terjadi.
“Kita dorong pihak terkait seperti Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah (Bapelitbang), lalu Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertahanan (Disperkimtan), serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Diharapkan bisa berkoordinasi agar pembangunan kilang ini tidak dipindahkan,” jelas politisi Golkar ini.
Kemudian katanya, jika pembangunan kilang benar-benar akan pindah, dikhawatirkan berpengaruh pada masa depan Bontang. Pembangunan ini kan merupakan peluang untuk masa depan anak cucu kita.
“Jika peluang investasi ini hilang, secara otomatis kita tidak tahu kapan kilang PT. Badak akan tutup. Sebab, dari 8 train yang ada, hanya 2 saja yang beroperasi,” ujarnya.
Selanjutnya, jika kilang di Balikpapan sudah jadi, kemungkinan pipa yang masuk ke Bontang ini akan dialihkan ke Balikpapan.
“Ini berdampak nantinya di Kota Taman tidak mendapatkan apa-apa, kita akan kehilangan masa depan untuk anak cucu kita,” tutupnya.