Pakem Kutim, infosatu.co – Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sedang intens mengidentifikasi secara mendalam terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayahnya.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur Akhmad Asari mengungkapkan bahwa langkah ini karena masih banyak UMKM di daerah tersebut yang belum masuk data organisasi perangkat daerah (OPD) terserbut.
Menurutnya, dari data sebelumnya tercatat sebanyak 5.572 UMKM yang tersebar di wilayah Kutim. Namun, setelah diindentifikasi dan pendampingan terintegrasi, jumlah UMKM ini mengalami peningkatan signifikan menjadi 6.151.
Pendampingan ini, terang Akhmad, dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek strategi pemasaran, manajemen bisnis, akuntansi, dan pemahaman akan kebutuhan pasar.
“Dalam memajukan UMKM, identifikasi yang teliti dan pendampingan yang terintegrasi menjadi kunci. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM di Kutai Timur,” ungkapnya, Rabu (22/11/2023).
Ia menambahkan pendampingan strategis ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah UMKM yang terdata. Namun, juga memperkuat fondasi bisnis mereka.
Aspek strategi pemasaran menjadi fokus utama oleh Dinas Koperasi UMK. Upaya yang dilakukan dengan memberikan pelatihan dan panduan kepada pelaku UMKM. Tujuannya, agar dapat bersaing secara efektif di pasar yang semakin kompetitif.
Dikatakan, Dinas Koperasi dan UKM Kutai Timur memberikan bimbingan terkait praktik-praktik terbaik dalam mengelola usaha. Penguasaan konsep akuntansi juga menjadi prioritas, memastikan bahwa UMKM memiliki rekam jejak keuangan yang jelas dan teratur.
Selain itu, pemahaman akan kebutuhan pasar menjadi landasan penting bagi UMKM untuk mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan permintaan konsumen.
Melalui identifikasi mendalam ini, diharapkan UMKM Kutim dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Pria yang pernah berprofesi sebagai guru itu berharap dengan adanya peningkatan jumlah UMKM yang terdata dan berkualitas, akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Juga, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kutim.
“Identifikasi dan pendampingan terus kami lakukan sebagai langkah nyata dalam mendukung perkembangan UMKM,” pungkasnya.
