infosatu.co
DPRD KALTIM

2.586 Jemaah Kaltim Wukuf, Firnadi Serukan Keteladanan Sepulang Haji

Teks: Umat Islam memadati Jabal Rahmah jelang wukuf di Arafah, Arab Saudi (istimewa).

Samarinda, infosatu.co – Sebanyak 2.586 calon jemaah haji asal Kalimantan Timur (Kaltim) telah diberangkatkan ke Tanah Suci pada Mei 2025 melalui Embarkasi Balikpapan.

Keberangkatan dilakukan dalam dua gelombang, dengan kloter pertama mulai berangkat pada 6 Mei 2025 lali.

Kini, para jemaah telah menjalani puncak ibadah haji, termasuk wukuf di Arafah, Kamis lalu.

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, sekaligus Ketua Fraksi PKS DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, menyampaikan doa khusus bagi seluruh jemaah haji asal Kaltim agar diberikan kekuatan, kesehatan, dan memperoleh haji yang mabrur.

“Selamat bagi yang telah menjalankan wukuf di Arafah sebagai rangkaian wajib haji tahun ini,” katanya.

“Semoga jemaah haji seluruhnya, termasuk jemaah haji asal Kaltim, diberikan kekuatan dan kesehatan,” tambahnya.

“Semoga berkah haji yang mabrur ini membawa semangat positif untuk Kaltim yang semakin religius dalam nilai ketakwaan, hingga mendatangkan pertolongan serta keberkahan hidup dari Allah SWT,” ujar Firnadi pada Jumat, 6 Juni 2025.

Firnadi menekankan pentingnya semangat religius yang dibawa pulang dari Tanah Suci untuk memperkuat nilai keimanan masyarakat di Kalimantan Timur.

Ia berharap, pengalaman spiritual tersebut memberi inspirasi bagi kehidupan sosial dan spiritual di daerah.

“Semoga keberangkatan jemaah haji ini menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai religius di Kalimantan Timur, sehingga masyarakat kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadikan Kaltim sebagai daerah yang diberkahi,” katanya.

Di sisi lain, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Kaltim melaporkan dua calon haji wafat di Tanah Suci. Salah satunya berasal dari Kutai Timur.

“Satu calon haji berasal dari Kaltim, sementara satu lainnya dari Sulawesi Tengah,” ungkap Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, Abdul Khaliq, Selasa, 3 Juni 2025 lalu.

Jemaah asal Kaltim yang wafat adalah warga Sangatta, Kutai Timur, berusia 60 tahun, dan memiliki riwayat komplikasi penyakit. Ia meninggal dunia di Makkah.

Pihak keluarga dijanjikan akan menerima santunan asuransi, difasilitasi oleh petugas Embarkasi Haji Balikpapan.

Menjelang puncak ibadah haji, Khaliq menjelaskan bahwa mayoritas jemaah asal Kaltim dalam kondisi baik, meskipun kewaspadaan terhadap jamaah lanjut usia dan yang memiliki penyakit penyerta tetap ditingkatkan.

“Kami terus memantau kondisi kesehatan jemaah, terutama lansia. Kami ingin memastikan mereka dapat menjalani ibadah dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Demi kenyamanan dan keselamatan jemaah, diterapkan beberapa mekanisme seperti murur dan tanazul.

Sistem murur ditujukan bagi jemaah uzur agar tetap berada di dalam bus saat melintasi Muzdalifah sebelum menuju Mina.

Sedangkan sistem tanazul memudahkan jemaah yang menginap dekat lokasi pelemparan jumrah agar lebih efisien dan tidak kelelahan.

Untuk jemaah yang sakit dan tidak bisa menjalani wukuf secara normal, telah disiapkan safari wukuf.

“Safari wukuf memungkinkan jemaah yang sakit untuk tetap mendapatkan kesempatan menjalani prosesi wukuf dengan dibawa menggunakan kendaraan khusus melintasi area Arafah, lalu kembali ke rumah sakit,” jelas Khaliq.

Related posts

Firnadi: UMKM Harus Jadi Prioritas Utama RPJMD Kaltim

Adi Rizki Ramadhan

Swasembada Pangan, Ananda: Banyak Lahan Tidur dan Minim Petani Muda di Kaltim

Emmy Haryanti

DPRD Fokus Kawal Program Prioritas, Ekti Imanuel Ingatkan Proses Bertahap

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page